Pada perkembangan ilmu manajemen, tiga aliran tersebut, yakni:
- Aliran Klasik atau Classical School
Pada aliran klasik ada dua cabang aliran, yakni manajemen ilmiah atau scientific management serta teori organisasi klasik atau classical organization theory.
- Manajemen Ilmiah
Aliran satu ini dipelopori Robert Owen (1771 – 1858) dan juga Charles Babbage ( 1792 – 1871).
Robert Owen memiliki pendapat bahwa SDM merupakan unsur paling penting di dalam proses produksi. Oleh sebab itu, peningkatan kondisi karyawan bisa tingkatkan hasil produksi serta laba.
Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Jurusan Manajemen Bisnis Internasional
Sedangkan, Charles Babbage memiliki pendapat untuk bisa meningkatkan produktivitas serta menekan biaya operasional perlu untuk diterapkan prinsip ilmiah di dalam proses kerja. Aliran Babbage memunculkan tokoh lain yang berkontribusi juga pada ilmu manajemen, yakni Frank B. da Lilian M.Gilberth, Henry L. Gannt, dan Frederick W. Taylor.
- Organisasi Klasik
Aliran satu ini dikembangkan Henry Fayol (1841 – 1925) yang merinci operasi perusahaan ke enam kegiatan, yakni komersial, teknis, keuangan, akuntansi, keamanan, dan manajerial. Fayol pun membagi manajemen menjadi lima fungsi, yakni perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pemberian perintah, serta pengawasan.
- Aliran Perilaku atau Behavioral School
Aliran ini berkembang dikarenakan aliran klasik dipandang tak benar-benar membantu dalam pencapaian efisiensi produksi serta keserasian tempat kerja. Tokoh-tokoh di dalam aliran ini, yakni Hugo Munsterberg (1863 – 1916) serta Elton Mayo (1880 – 1949). Sumbangan aliran ini yakni pemahaman mengenai pentingnya motivasi serta hubungan antara manajer dan juga bawahan.
- Aliran Ilmu Manajemen atau Management Science School
Aliran yang satu ini mengembangkan prosedur penelitian operasional di dalam menghadapi masalah organisasi. Prinsip aliran satu ini banyak diterapkan di dalam pemecahan masalah pada organisasi-organisasi besar. Adanya keterbatasan aliran ini, memunculkan prinsip yang baru untuk memperbaiki prinsip lama.
Apa Itu Manajemen Administrasi Publik?
Berikutnya yang perlu Anda ketahui adalah manajemen administrasi public. Administrasi publik adalah ilmu sosial yang mengkaji tentang sistem pengelolaan negara yang mengaitkan dengan organisasi, kebijakan, manajemen, dan juga pelayanan. Administrasi publik berhubungan selalu dengan Legislatif, Yudikatif, dan juga Eksekutif.
Baca Juga: Intip Sejumlah Fakta Menarik Seputar Universitas Swasta di Jakarta Berikut Ini!
Selain itu, administrasi publik berkaitan erat dengan berbagai macam peraturan serta kebijakan yang berhubungan dengan tujuan negara, publik, administrasi pembangunan, dan juga etika yang mengatur penyelenggaraan negara secara baik.
Jika secara tata bahasa, administrasi publik memiliki dua kata penyusun, yakni administrasi serta publik. Dengan begitu, administrasi dapat diartikan kegiatan atau kerja sama dari sekelompok orang yang memiliki tujuan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Sementara kata publik diartikan sebagai negara serta masyarakat atau warga negara.
Dengan demikian, administrasi publik dapat diartikan sebagai proses menjalankan keputusan ataupun kebijakan untuk kepentingan negara, masyarakat, atau warga negara. Perlu untuk diketahui bersama jika administrasi publik sama seperti halnya administrasi lain yang mana dilakukan dengan tujuan bagi kepentingan umum.
Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni
Pengertian manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan SDM (Sumber Daya Manusia) dan sumber-sumber yang lain secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen dapat dikatakan sebagai ilmu dikarenakan manajemen dilihat sebagai bidang pengetahuan yang sistematis berusaha memahami tentang mengapa serta bagaimana orang bekerja sama. Sementara, manajemen dikatakan seni karena melibatkan kemampuan memimpin dengan banyak karakteristik dan keunikan.
Kaitan dengan pendidikan, maka manajemen pendidikan menjadi disiplin ilmu memainkan peranan yang sangat penting di dalam mewujudkan sistem pendidikan bermutu serta berkelanjutan mengingat SDM (Sumber Daya Manusia) bermutu hanya bisa dibentuk, dikembangkan semua potensi, serta kemampuan melalui pendidikan di dalam arti seluas-luasnya.
Baca Juga: Intip Sejumlah Fakta Menarik Seputar Universitas Swasta di Jakarta Berikut Ini!
Perlu untuk diperhatikan, jika dipandang pada sisi kode etik, manajemen sebagai kiat dikarenakan membutuhkan keahlian dibatasi. Sementara, jika dipandang pada sisi pendidikan, maka manajemen menjadi profesi karena sesuai kerangka manajemen.
Sedangkan prinsip dan fungsi manajemen pendidikan memerlukan keterlibatan segala unsur organisasi, baik individu maupun kelompok di bawah koordinasi dan wewenang pemimpin institusi pendidikan supaya tujuan organisasi bisa tercapai efektif dan efisien dengan libatkan berbagai potensi yang ada.
Nah, demikian pembahasan singkat mengenai ilmu manajemen. Semoga bermanfaat.