Kadang kala respon konsumen bervariasi seperti jika warung A rasanya standar tapi harga murah, warung B rasanya enak tapi mahal, warung C rasa standar kebersihan bagus dan harga juga terjangkau. Dengan demikian, Anda bisa menentukan ke arah mana untuk memulai ide bisnis terutama bidang kuliner. Selera orang itu berbeda tetapi akan ada selera yang sama mungkin selera rasa lingkungan sekitar sangat mempengaruhi tinggi rendahnya minat. Contoh, Anda mencicipi kuliner jogja yang notabene berasa manis maka sesuaikan saja asalkan tidak terlalu banyak mencolok.
- Analisa apa saja kebutuhan tertinggi
Dari segala 4 poin ide bisnis digital di atas sedikit banyak Anda akan mulai ada bayangan ide bisnis apa sih yang bisa dijadikan peluang. Catatan tersebut nantinya dianalisa tentang barang apa yang setiap harinya selalu dibutuhkan, cara pembayarannya mau seperti apa, konsep usahanya mau seperti apa, arah pengembangannya mau seperti apa.
Baca Juga: Belajar Ilmu Manajemen, Ada Beberapa Hal Perlu Diketahui
Setiap analisa tersebut mengacu pada ketersediaan modal, jadi Anda siap rencana matang kemudian modalnya ingin yang besar atau kecil.
Usaha yang baik adalah ketika dimulai dari modal kecil untuk melihat seberapa kendala yang terjadi, dan kemudian solusi apakah yang akan dilakukan. Ketika Anda belum ada pengalaman dalam hal kecil dan langsung besar maka resiko terburuknya Anda belum bisa tangani.
- Belajar mengamati kondisi ekonomi sekitar
Kondisi ekonomi sangat penting sebelum dan saat Anda memulai bisnis, mengapa?
Anda bisa menentukan seberapa besar laba yang akan ditargetkan, seberapa banyak jumlah barang yang akan dijual dan biaya operasional yang akan muncul.
Ketika kondisi ekonomi tidak stabil maka kas pemasukan bisa diatur untuk membeli barang dalam jumlah tertentu dahulu. Contoh, kondisi ekonomi saat wabah kemarin sangat kacau maka batasi dalam menambah barang, mungkin menambah barang dalam jumlah yang lebih sedikit. Saat harga barang dari pabrik terlampau tinggi Anda bisa ajukan penundaan atau mediasi harga lagi.
Baca Juga: Pengantar Bisnis dan Manajemen Untuk Mengelola Perusahaan yang Benar?
Itulah beberapa pendekatan ide bisnis bisa Anda manfaatkan untuk merangsang sebuah ide bisnis startup baru. Cermati pula teknik dalam menentukan laba sebuah produk.
- Jika barang tahan lama, labanya?
Teknik dalam mengambil laba untuk ide bisnis fashion barang tahan lama sebaiknya agak tinggi sekitar 30% – 40% dalam 1 buah barangnya dikalikan dengan jumlah barang yang ada. Laba tersebut dihitung berdasarkan jangka waktu penggunaan.
Makin lama makin sedikit orang butuh, tidak setiap hari orang yang sama akan membeli barang tahan lama tersebut.
- Jika barang tidak tahan lama, labanya?
Untuk barang tidak tahan lama seperti makanan Anda bisa mengambil laba 20% – 30% dengan asumsi bahwa setiap orang yang datang bisa membeli lebih dari 1 macam barang. Dengan laba sedikit ide bisnis low budget tapi sering habis inilah tidak terasa membuat banyak laba terkumpul dengan cepat.
Namun untuk resiko dalam usaha barang tidak tahan lama adalah sisa barang atau makanan yang dijual tidak layak dikonsumsi lagi. Sehingga butuh sesuatu yang fresh setiap harinya, saat Anda menjual barang yang tidak fresh sekali saja maka konsumen akan cepat sekali beranjak pergi.
- Seberapa banyak laba yang bisa Anda ambil?
Ketika Anda memulai usaha ada baiknya mengambil laba yang kecil untuk menarik pembeli. Jika laba tersebut tidak masuk maka buatlah sebuah promo, dan jika masih belum masuk buatlah layanan yang kualitasnya lebih dari kompetitor lainnya. Untuk pengambilan laba per barang minimal bisa disesuaikan dengan harga pasaran sekitarnya. Contoh, barang A di toko A harganya Rp. 7000 dengan layanan yang kurang nyaman sedangkan Anda bisa jual dengan harga Rp. 7.500 dengan layanan yang lebih baik lagi.
Baca Juga: Pentingnya Manajemen Property dalam Investasi
Persaingan bisnis menjadi hal yang biasa namun dengan adanya ulasan cara mencari ide bisnis minimal Anda tahu apa saja yang dibutuhkan sebelum memulai ide bisnis. Semua barang bisa dijual dengan mudah dan cepat asalkan Anda tepat sasaran strateginya. Pahami juga cara komunikasi dengan lingkungan agar pembeli nyaman dengan Anda terlebih dahulu.
